Resume Pertemuan 17 Gelombang 26

 Mengenal Penerbit Indie

Oleh : Indriwahyuni

Pertemuan : 17
Hari / Tanggal : Jumat / 24-6-2022
Materi : Mengenal Penerbit Indie
Narasumber : Mukminin, S. Pd, M. Pd
Moderator : Lely Suryani


Assalamu'alaikum Wr. Wb. 

Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk belajar bersama komunitas belajar menulis. Jumat malam ini udara Kota Bandung cukup mendukung untuk belajar. Materi malam ini sudah berkaitan dengan Penerbit. Semoga kita ke depannya diberikan jalan berkarya dan karya kita bisa diterbitkan serta bermanfaat untuk banyak orang. Aamiin ya rabbal alamiin. 

Moderator hari sungguh istimewa beliau adalah alumni BM gelombang 23 yang selalu bersemangat dan memotivasi kami untuk selalu istiqomah. Setelah beliau menyapa Om Jay panutan kami dalam dunia literasi dan memotivasi kami. Beliau menyampaikan teknis kegiatan hari ini. Hari ini kegiatan diatur sebagai berikut :
  1. Pembukaan
  2. Perkenalan
  3. Pemaparan Materi
  4. Tanya jawab
  5. Penutup 
Narasumber hari ini tak kalah istimewa nya dengan narasumber sebelumnya. Narasumber hari ini adalah Bapak Mukminin, S Pd. M. Pd. Adapun curriculum vitae beliau adalah sebagai berikut :

Beliau lahir di Jombang, 6 Juli 1965. Beliau adalah lulusan SDN dan SMP Segodorejo Sumobito. Beliau lulus D2 IKIP Negeri Surabaya Tahun 1987. Beliau lulus S1 PGRI Tuban Tahun 1998. Selanjutnya beliau lulus S2 UNISDA Lamongan Tahun 2012 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Subhanallah pengalaman belajarnya di beberapa daerah. Prestasi, pengalaman, dan karya-karya nya sangat banyak. Berikut adalah contoh karya-karya yang telah beliau hasilkan. 





Masya Alloh, beliau adalah narasumber yang sangat produktif dalam berkarya. Semoga kami dapat mencontoh beliau. Narasumber selanjutnya menjelaskan bahwa zaman milenial ini semua orang bisa menulis dan menerbitkan buku. Menurut beliau, pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta kini dapat menulis dan menerbitkan buku. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yg kita bayangkan. Terlebih seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Beliau menambahkan bahwa guru memiliki banyak kisah dan pengalaman inspiratif yang dapat dijadikan bahan tulisan untuk kemudian diterbitkan dalam bentuk buku  yang bermanfaat bagi orang lain. 

Beliau memotivasi kami agar terlatih menulis kita membutuhkan ketekunan dan perjuangan. Serta harus memiliki tekad dan motivasi tinggi agar istiqomah dalam proses menulis. Beliau memberi kata-kata motivasi sebagai berikut :

  1. "Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib.
  2. "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali. 
Selanjutnya beliau menjelaskan tentang cara menulis dan menerbitkan buku. Adapun cara menulis dan menerbitkan buku yang tepat adalah :
  1. Prawriting (mencari ide, kreatif, banyak membaca buku). 
  2. Drafting (menulis sesuai passion masing-masing).
  3. Revisi (merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah yang perlu dibuang,   naskah  yang perlu ditambahkan). 
  4. Editing / Swasunting (memperbaiki kesalahan, menyunting sendiri tulisan sebelum dikirim ke penerbit). 
  5. Publikasi ( penerbitan buku). 
Bagaimana kita dapat mempublikasikan / menerbitkan naskah kita? Ya, salah satunya adalah melalui penerbit independen (indie). Berikut adalah penerbit indie yang direkomendasikan komunitas belajar menulis.
  1. Oase
  2. Gemala
  3.  YPTD 
  4. Kamlia Press Lamongan.
Materi selanjutnya adalah tentang penerbit mayor dan penerbit indie. Berikut adalah penjelasannya :

1.  Jumlah Cetakan. 

# Penerbit mayor  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

#Penerbit indie hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

# Penerbit mayor : 

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Penerbit mayor sangat hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

# Penerbit indie : 

Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti diterbitkan. Penerbit indie adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3.  Profesionalitas

# Penerbit mayor : 

Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

# Penerbit indie : profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, narasumber mengingatkan agar kita hati-hati dalam memilih penerbit indie. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. 

4.  Waktu Penerbitan

# Penerbit mayor : 

Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

# Penerbit indie :
Penerbit indie segera memproses naskah yang diterima dengan cepat. Dalam hitungan minggu buku sudah bisa terbit. Karena penerbit indie tidak fokus pada selera pasar yang tuntutan. Penerbit indie menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti

# Penerbit mayor : 
Penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

# Penerbit indie : 

Umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6. Biaya penerbitan

# Penerbit mayor : 

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. 

# Penerbit indie : 

Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama. Berikut adalah salah satu contoh biaya di penerbit indie :


Alhamdulillah materi yang luar biasa. Kini saya ada bayangan tentang dunia penerbitan buku. Terima kasih bapak narasumber dan ibu moderator serta tim solid Om Jay atas pengalaman dan ilmu-ilmunya. 

Wassalamu'alaikum Wr. Wb. 

drie_diary
Bandung
24-6-2022


Komentar

  1. Sangat lengkap Bu,uraian disertai gambar. Tata letak sgt bgs

    BalasHapus
  2. Luar biasa. Terima kasih atas rusemnya. Ayo smgt terbitakan buku

    BalasHapus
  3. Terima kasih pak πŸ™πŸ™ aamiin ya rabbal alamiin mohon doa nya πŸ™πŸ™πŸ™

    BalasHapus
  4. Semakin tertata resumenya bunda πŸ‘

    BalasHapus
  5. Terima kasih Bunda chita πŸ™πŸ™πŸ™

    BalasHapus
  6. Terima kasih ibuπŸ™πŸ™

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gairah Puisi BM 26_Harmoni Malam

Resume Pertemuan 2 Gelombang 26

Resume Pertemuan 6 Gelombang 26